9.07.2009

Gambar 'Obama Joker' Bikin Flickr Pusing


Flickr, situs berbagi foto milik Yahoo, telah mengubah kebijakan pencabutan image yang ada di situsnya. Perubahan kebijakan ini menyusul kasus menyangkut foto Obama yang 'dimake-up' menjadi Joker.

Seorang mahasiswa berusia 20 tahun bernama Firas Alkhateeb dari Chicago lah yang 'berperan' terhadap perubahan besar yang dilakukan Flickr ini. Semuanya bermula saat ia mengupload foto Obama dari cover Time tahun 2006, ke dalam situs itu beberapa waktu lalu, setelah sebelumnya ia utak-atik dulu di Photoshop.

Karena diklaim telah melanggar hak cipta, Flickr mendapat peringatan dari DMCA (Digital Millennium Copyright Act) agar menurunkan foto tersebut.

Flickr kemudian lantas langsung mencabut foto itu. Bukan hanya fotonya, namun keseluruhan halaman yang berarti menghilangkan metadata seperti tanggal postingan, tags dan juga komentar user.

Pelanggaran hak cipta (copyright) ini dikabarkan bukan datang dari majalah Time, DC Comic atau fotografer aslinya. Namun datang dari seorang fotografer freelance bernama Edward Przydzial yang hanya bisa membuktikan klaimnya melalui LiveJournal tertanggal 9 Oktober.

Mengenai pencabutan image, sebelumnya Flickr memberlakukan kebijakan bahwa pencabutan dilakukan jika ada keluhan mengenai pelanggaran hak cipta, namun jika keluhan tidak terbukti maka anggota Flickr yang mengupload foto itu dibolehkan mengupload ulang.

Kini, setelah kasus Obama-Joker, Flickr memutuskan untuk mencabut foto yang ada dengan pesan bertuliskan "This image has been removed due to a claim of copyright infringement". Padahal, background dari Przydzial yang mengklaim pelanggaran itu sebenarnya masih dipertanyakan.

"Kamu bisa saja menyukai atau membenci DMCA. Ini memang tidak sempurna, tapi ini adalah bagian dari proses yang turun dari pemerintah," ujar Heather Champ, director of community Flickr.

Di luar foto milik Firas Alkhateeb yang telah dihapus, foto-foto serupa yang menampilkan Obama Joker plus tambahan kata socialism ternyata masih beredar luas di Flickr dengan pengupload-pengupload yang berbeda.


Read More......

Peneliti: Pengguna Ponsel Terbukti 400% Berisiko Kanker

Sejumlah peneliti mengingatkan agar pengguna ponsel memperhatikan intensitas penggunaan telepon seluler. Pasalnya sebuah studi terbaru di Swedia mengungkapkan, ponsel meningkatkan 400 persen resiko kanker bagi penggunanya.

Hasil laporan setebal 37 halaman yang dikeluarkan International EMF (Electromagnetic Field) Collaborative itu mengungkapkan bahaya radiasi ponsel terutama pada anak-anak. Studi dilakukan di 13 negara di wilayah Eropa Barat.

"Sejumlah negara sudah siap untuk memblokir ponsel bagi anak-anak, Perancis bahkan telah mengeluarkan instruksi agar ponsel bagi Anak-anak Sekolah Dasar hanya digunakan untuk berkirim pesan," ujar peneliti EMF Collaborative, Lloyd Morgan.

Diakui Morgan, ponsel memang sangat berguna dalam kehidupan manusia, tapi sebaiknya penggunaannya diatur agar dikemudian hari tak terjadi gelombang kanker dan tumor otak yang melanda seluruh dunia.

"Saya tak mengharapkan seperti itu, tapi ada baiknya kita mulai mawas diri," kata Morgan.

Morgan mengungkapkan, resiko terbesar seorang anak atau remaja terserang kanker otak adalah melakukan percakapan via ponsel dalam waktu yang lama. Selain itu, mengantungi ponsel dalam kantong celana atau membiarkan anak-anak tidur di dekat ponsel yang sedang aktif juga dapat merusak kesehatan.

Read More......